LANDASAN TEORITIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR
DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK : 1
Anggota : Uswatun Hasanah (1302090070)
Agustina (1302090071) Fitriani (1302090072)
Nurjannah (1302090073 )
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Landasan Teoritis Penggunaan Media
Pembelajaran Dan Sumber Belajar” .Selawat berserta salam kami sanjungkan
kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan
ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang.
Terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan,baik secara langsung maupun tidak langsung .
Kami juga menyadari
bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun dari segi
penulisan, untuk itu kami mengharapkan
kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Bireuen , Oktober
2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................. ii
Daftar Isi.............................................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan........................................................................................... 1
1.1
Latar belakang....................................................................................... 2
1.2
Rumusan Masalah.................................................................................. 2
BAB II Pembahasan.......................................................................................... 3
2.1
Landasan
Teoritis Penggunaan Media Pembelajaran............................. 3
2.2
Landasan
Media Pembelajaran.............................................................. 4
2.3
Pengertian,
Jenis dan Fungsi Sumber Belajar........................................ 7
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 10
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Latar belakang
Media
pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan
penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan
bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana
menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar.Pada kenyataannya
media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain:
terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang
tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu
terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan
ketrampilan mengenai media pembelajaran.
Harapan yang
tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang
disampaikan guru dapat dikuasai anak didik secaratuntas. Ini merupakan masalah
yang cukupsulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik
bukan hanya sebagai individu dengansegala keunikannya, tetapi mereka juga
sebagai makhluk social dengan latar belakang yang berbeda. Paling sedikit ada
tiga aspek yang membedakan anak didik satu dengan yang lainnya, yaitu aspek
intelektual, psikologis, dan biologis. Ketiga aspek tersebut diakui sebagai
akar permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan tingkah lakuanakdidik
disekolah. Halitu pula yang menjadikan berat tugas guru dalam menglola kelas
dengan baik. Keluhan-keluhan guru sering terlontar hanya karena masalah
sukarnya mengelola kelas. Akibat kegagalan guru mengelola kelas,tujan
pengajaran pun sukar untuk dicapai. Hal ini kiranya tidak perllu terjadi,
karena usaha yang dapat dilakukan masih terbuka lebar.
Pemilihan
dan penggunaan media dan sumber belajar memiliki beberapa kriteria yang harus
diperhatikan oleh guru. Serta penggunaannya pun hendaknya sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran yang dilakukan sehingga dapat membantu tercapainya
tujuan pembelajaran yang diharapkan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah
ini, yaitu:
1.
Apakah media pembelajaran?
2.
Bagaimana penggunaan media pembelajaran?
.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teoritis Penggunaan Media Pembelajaran
A. Pengertian Media Pembelajaran
Pengertian media mengarah pada
sesuatu yang mengantar/meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi
pesan) dan penerima pesan. Media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat
digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT Task Force,1977:162) (
dalam Latuheru,1988:11).
Robert Heinich dkk (1985:6) mengemukakan definisi
medium sebagai sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan
penerima (receiver) informasi. Masih dari sudut pandang yang sama, Kemp
dan Dayton (1985:3), mengemukakan bahwa peran media dalam proses komunikasi
adalah sebagai alat pengirim (transfer) yang mentransmisikan pesan dari
pengirim (sander) kepada penerima pesan atau informasi (receiver).
Jerold Kemp (1986) dalam Pribadi (2004:1.4)
mengemukakan beberapa faktor yang merupakan karakteristik dari media, antara
lain:
- Kemampuan dalam menyajikan gambar (presentation)
- Faktor ukuran (size); besar atau kecil
- Faktor warna (color): hitam putih atau berwarna
- Faktor gerak: diam atau bergerak
- Faktor bahasa: tertulis atau lisan
- Faktor keterkaitan antara gambar dan suara: gambar saja, suara saja,
atau gabungan antara gambar dan suara.
Istilah media disini dilihat dari
segi penggunaan, serta faedah dan fungsi khusus dalam kegiatan/proses belajar
mengajar, maka yang digunakan adalah media pembelajaran. Media pembelajaran
adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari
sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik
ataupun warga belajar). (Latuheru,1988:13).
2.2 Landasan Media Pembelajaran
A. Landasan Psikologis Media Pembelajaran
Landasan psikologis penggunaan media
pembelajaran ialah alasan atau rasional mengapa media pembelajaran dipergunakan
ditinjau dari kondisi pembelajar dan bagaimana proses belajar itu terjadi.
Perubahan perilaku itu dapat berupa bertambahnya pengetahuan, diperolehnya
ketrampilan atau kecekatan dan berubahnya sikap seseorang yang telah belajar.
Pengetahuan dan pengalaman itu diperoleh melalui pintu gerbang alat indera
pebelajar karena itu diperlukan rangsangan (menurut teori Behaviorisme) atau
informasi (menurut teori Kognitif), sehingga respons terhadap rangsangan atau
informasi yang telah diproses itulah hasil belajar diperoleh.
Jean Piaget mengemukakan bahwa
seseorang memiliki tingkatan berfikir sesuai dengan perkembangan usianya.
Menurut Piaget perkembangan berfikir itu mulai tingkat sensori motor (0-2th),
tingkat pra operasional (2-7th), tingkat operasional kongkrit (7-11th), dan
tingkat operasi formal (11-ke atas). Manusia belajar melalui pergaulannya
dengan lingkungannya. Dalam pengenalan lingkungan itu, pebelajar melalui tiga
tahapan belajar, yaitu tingkat kongkrit, tingkat skematis dan tingkat abstrak.
B. Landasan Historis Media Pembelajaran
Yang dimaksud dengan landasan
historis media pembelajaran ialah rational penggunaan media pembelajaran
ditinjau dari sejarah konsep istilah media digunakan dalam pembelajaran.
Perkembangan konsep media pembelajaran sebenarnya bermula dengan lahirnya
konsepsi pengajaran visual atau alat bantu visual sekitar tahun 1923. Yang
dimaksud dengan alat bantu visual dalam konsepsi pengajaran visual ini adalah
setiap gambar, model, benda atau alat yang dapat memberikan pengalaman visual
yang nyata kepada pebelajar.
Kemudian kosep pengajaran visual ini
berkembang menjadi “audio visual instruction” atau “audio visual education”
yaitu sekitar tahun 1940. Sekitar tahun 1945 timbul beberapa variasi nama
seperti “audio visual materials”, “audio visual methods”, dan “audio visual
devices”. Inti dari kosepsi ini adalah digunakannya berbagai alat atau bahan
oleh guru untuk memindahkan gagasan dan pengalaman pebelajar melalui mata dan
telinga. Pemanfaat-an konsepsi audio visual ini dapat dilihat dalam “Kerucut
Pengalaman” dari Edgar Dale.
Perkembangan besar berikutnya adalah
munculnya gerakan yang disebut “audio visual communication” pada tahun 1950-an.
Perkembangan berikutnya terjadi sekitar tahun 1952 dengan munculnya konsepsi
“instructional materials” yang secara kosepsional tidak banyak berbeda dengan
konsepsi sebelumnya. Beberapa istilah yang merupakan variasi penggunaan
konsepsi “instructional materials” adalah “teaching/ learning materials”,
“learning resources”.
C. Landasan Teknologis Media Pembelajaran
Media pembelajaran sebagai bagian
dari teknologi pembelajaran memiliki enam manfaat potensial dalam memecahkan
masalah pembelajaran, yaitu:
- Meningkatkan produktivitas pendidikan (Can make education more
productive).
- Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual (Can
make education more individual).
- Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran (Can give
instruction a more scientific base).
- Lebih memantapkan pembelajaran (Make instruction more powerful).
- Dengan media membuat proses pembelajaran menjadi lebih
langsung/seketika (Can make learning more immediate).
- Memungkinkan penyajian pembelajaran lebih merata dan meluas (Can
make access to education more equal).
D. Landasan Empirik Media Pembelajaran
Pebelajar yang memiliki gaya visual
akan lebih mendapat keuntungan dari penggunaan media visual, seperti film,
video, gambar atau diagram; sedangkan pebelajar yang memiliki gaya belajar
auditif lebih mendapatkan keuntungan dari penggunaan media pembelajaran
auditif, seperti rekaman, radio, atau ceramah guru.
2.2 Pengertian, Jenis dan Fungsi Sumber Belajar
A. Pengertian
Sumber Belajar
Berdasarkan
paparan yang dikemukan oleh Association
for Education and Communication Technology (AECT), sumber belajar adalah
segala sesuatu yang mendukung terjadinya proses belajar, termasuk sistem
pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan. Sumber belajar tidak hanya
terbatas pada bahan dan alat, tetapi juga mencakup tenaga, biaya dan fasilitas.
Dalam kegiatan belajar, sumber belajar dapat digunakan, baik secara terpisah
maupun terkombinasi, sehingga mempermudah anak didik dalam mencapai
tujuan belajar atau kompetensi yang harus dicapainya.
Menurut Sri Joko
Yunanto (2004) sumber belajar adalah bahan yang mencakup media belajar, alat
peraga, alat permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai ketrampilan
kepada anak maupun orang dewasa yang berperan mendampingi anak dalam belajar.
B. Jenis Sumber
Belajar
Berdasarkan
rancangannya, secara garis besar sumber belajar dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.
Sumber
belajar yang dirancang (learning
resources by design) yakni sumber-sumber yang secara khusus dirancang atau
dikembangkan sebagai “komponen sistem isntruksional” untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat
formal.
b.
Sumber
belajar yang dimanfaatkan (learning
resources by utilitization) yakni sumber belajar yang tidak didesain khusus
untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
C. Fungsi
Sumber Belajar
a)
Meningkatkan produktivitas
pembelajaran, dengan jalan :
a.
Mempercepat
laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik.
b.
Mengurangi
beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan
mengambangkan gairah.
b)
Memberikan
kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual dengan cara :
a.
Mengurangi
kontrol guru yang kaku dan tradisional
b.
Memberikan
kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya.
c). Memberikan
dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara :
a.
Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis.
b.
Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
d)
Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan :
a.
Meningkatkan kemampuan sumber belajar
b.
Penyajian bahan dan informasi secara lebih kongkrit
e)
Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu :
a.
Mengurangi
kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan
realitas yang sifatnya kongkrit
b.
Memberikan
pengetahuan yang sifatnya langsung
f)
Memungkinkan
penyajian pembelajaran yang lebih luas, yaitu dengan penyajian informasi yang
mampu menembus batas geografis
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Media merupakan suatu perantara
(alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dapat
menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Cara penggunaan media pembelajaran adalah pada dasarnya adalah sama. Yaitu
merencanakan media yang akan dipakai, pembuatan media yang sederhana tapi tepat
sasaran pada isi pembelajaran serta menarik perhatian siswa untuk mengikuti
pembelajaran yang sedang berlangsung.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang mendukung terjadinya proses
belajar, termasuk sistem pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan. Sumber belajar ada dua yaitu sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) dan
sumber belajar yang dimanfaatkan (learning
resources by utilization). Oleh karena itu guru
harus dapat memilih media yang sesuai dengan bahan pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai dengan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Haryono, Agung, dan Raharjo. 2012. Media pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sadiman R,
arif S, dan Rahardjito. 2010. Media pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar