Makalah
perkembangan profesi keguruaan
(Tingkat
dan Jenis-jenis Profesi, serta Tanggung Jawab Guru)
Oleh
kelompok : 2
Nama : Nadariah (1302090080)
Yusniar. S (1302090085)
Hendri wiras (1302090088)
SMT/UNIT : V/C
Mata
Kuliah : Pengem. Keprib dan
Profesi Guru SD
Dosen
Pengampu : Syarkani, M.Pd
UNIVERSITAS
ALMUSLIM KABUPATEN BIREUEN
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Oktober 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pengembangan
sumber daya manusia merupakan dimensi penting dalam proses pembangunan nasional
yang saling berkaitan dengan pembangunan dimensi ekonomi. Oleh sebab itu,
pengembangan sumber daya manusia harus mendapat perhatian secara
sungguh-sungguh berdasarkan perencanaan secara sistematik dan rinci yang
mengacu kemasa depan .
Sistem
pendidikan guru sebagai suatu subsistem pendidikan nasional merupakan faktor
kunci dan memiliki peran yang sangat strategis. Pada hakikatnya,
penyelenggaraan dan keberhasilan proses pendidikan pada semua jenjang dan semua
satuan pendidikan ditentukan oleh faktor guru, disamping perlunya unsure-unsur
penunjang lainnya. Kualitas kemampuan guru yang rendah akan berdampak pada
rendahnya mutu pendidikan. Sedangkan derajat kemampuan guru sejak mula
disiapkan pada susatu lembaga pendidikan guru, baik secara berjenjang maupun
secara keseluruhan.
Profesi
guru memasuki era emas ketika undang-ndang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan
dosen dan produk hukum lain yang menjadi ikutnya lahir. Fenomena ini pun
mengimbas pada kebutuhan dan tuntunan untuk melakukan profesionalisasi bidang
ketenagaan pendidikan pada umumnya, sehingga muncullah pengakuan atas profesi
kependidikan, baik diperguruan tinggi yang memiliki program pengadaan guru dan
tenaga kependidikan maupun di masyarakat secara luasnya.
Profesi
adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian ( expertise) dari
para anggotanya. Suatu profeesi dimungkinkan karena ada kejelasan mengenai
profesi itu : apa bidang garapannya, siap untuk mengerjakan profesi itu dan
dengan kulifikasi pendidikan atau latihan bagaimana? Jadi ada uraian yang jelas
mengenai keahlian (expertise), ada tujuan dirumuskan secara jelas, dan ada
kualifikasi minimal untuk disebut professional. Semuanya jenis profesi yang ada
dalam masyarakat, ada yang sudah memenuhi kriteria.
Tanggung
jawab mengembangkan profesi pada dasarnya ialah tuntutan dan panggilan untuk
selalu mencintai, menghargai, menjaga, dan meningkatkan tugas dan tanggung
jawab profesinya. Oleh karena itu didalam makalah ini kami akan membahas
tentang bagaimana perkembangan profesi guru didalam dunia pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
saja tingkatan-tingkatan yang ada dalam profesi guru?
2. Apa
saja jenis-jenis profesi guru itu?
3. Bagaimanakah
tanggung jawab seorang guru itu ?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui tingkatan profesi seorang
guru itu
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis profesi guru
3. Untuk
memahami tanggung jawab seorang guru
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian profesi
Profesi
guru sebagai pendidik professional mempunyai citra yang baik di masyarakat
apabila dapat menunjukan sikap yang baik sehingga dapat di jadikan panutan bagi
lingkungannya yaitu cara guru meningkatakan pelayanannya meningkatkan
pengetahuannya memberi arahan dan dorongan kepada anak didikyadan cara guru
berpakaian berbicara bergaul baik dengan siswa sesame guru serta anaggota
masayarakat
2.2 Tingkat dan jenis-jenis profesi
Tidak
semua pekerjaan menuntut pada tingkat professional tertentu, keragaman
kemampuan di tinjau dari tingkat keprofesionalan yang diperlukan karena di
masyarakat terdapat berbagai pekerjaan yang kategorinya berbeda. Dengan
memperhatikan perangkat pokok-pokok ketentuan dan professional tertentu, Richey
(1974) secara tentatif telah mencoba mengidentifikasi tingkat-tingkat
keprofesian itu.
Dari
sekian jenis pekerjaan yang terdapat dalam dunia kekarayaan yang oleh
masyarakat sedah sering disebut-sebut atau dipersepsikan sebagai suatu profesi
pun ternyata masih ada pengkategoriannya yaitu:
1. Profesi
yang telah mapan (Order Professios)
2. Profesi
baru (newer Professions)
3. Profesi
yang sedang tumbuh kembang (Emergent profesions)
4. Semi
profesi (semiprofesions)
5. Tugas
jabatan atau pekerjaan yang belum jelas arah tuntutan status keprofesiannya
(occupations that lay unrecoglizem claim to profesional status)
Richey
(1974) tidak memberikan rincian contohya yang definitive tentang jenis
pekerjaan apa atau yang mana termasuk kategori keprofesian yang mana, akan
tetapi dari berbagai rujukan lain, jenis-jenis pekerjaan ini semua memerlukan
pelayanan yang ditujukan kepada orang lain. Perbedaan kategori pekerjaan tidak
menunjukkan perbedaan unsur-unsur atau elemen yang memerlukan pelayanan tetapi
menunjukkan pada sifat dan hakikat dari pelayanan. Perbedaan kebutuhan
pelayanan ini khususnya dibedakan atas mendasar dan tidaknya tumpuan pekerjaan
serta besar kecilnya tanggung jawab yang dituntut. Sebagai gambaran yang dapat
digolongkan kedalam jenis kategori yang mapan itu antara lain: Hukum Kedokteran
dan yang lain. Sedangkan yang termasuk kategori yang baru antara lain: Akuntan,
Arsitek dsb.
Oteng
sutisna mengatakan bidang kependidikan khususny administrasi kependidikan
sebagai salah satu jenis profesi yang sedang tumbuh kembang(1983:311-314).
Adapun jenis pekerjaan yang termasuk kategori semi professional, banyak disebut
juga diantaranya keperawatan dan juga sebagian dari gugus pekerjaan
kependidikan, minsalnya para guru ditingkat pendidikan dasar (richey,
1974:13-14). Kemudian yang sering didengar juga sejenis pekerjaan yang
mengklaim dirinya sebagai profesi, diindonesia minsalnya, bidang kemiliteran
yang dinyatakanna ABRI sebagai prajurit professional.
Bloom
dan Balinsky (1961:408-411) meskipun tidak membedakan seara tegas bataas antara
kategori professional dan semi professional telah menunjukkan sejumlah bidang
pekerjaan yang termasuk kedalam kedua kategori tersebut sebagai suatu kesatuan
kelompok bidang pekerjaan dalam tatanan dunia kerja.
Sudut
pandang administrasi dan manajemen tenaga kependidikan akan melihat guru dari
sedikitnya empat aspek: pengadaan, pengangkatan, penenpatan dan pembinaan guru.
Guru disiapkan oleh LPTK, diangkat dan ditempatkan oleh pemerintah dan dimina
oleh pemakai lulusan bersama LPTK dan organisasi profesi. Setiap tahap
mempunyai problematika dan ratifikasi persoalannya masing-masing yang saling
terkait yang tidak sederhana. Usaha pemecahan terhadap persoalaan pada satu
aspek atau bahkan subaspek tidak dengan sendirinya memecahkan persoalan yang
lain. Jadi apabila tidak membiakkan persoalan baru yang lebih rumit, maka tidak
dilakukan pemecahan akan terjadi persoalan yang semakin berakumulasi dengan
resiko yang lebih besar pula.
Dari
sudut pandang keprofesian, kita dihadapkan pada tidak mudahnya mendefenisikan
secara pasti mengenai apa, siapa dan bagaimana profesi keguruan. Sekalipun
jabatan guru disebut sebagai suatu profesi dan definisi profesi beserta
keriterianya telah dibuat, kesulitan dihadapi pada saat definisi dan keriteria
tersebut dicocokkan dengan kenyataan dilapangan. Latar belakang pendidikan,
pengalaman, komitmen dan penampilan guru kita amat beragam.
Sudut
pandang birokrasi akan melihat guru sebagai bagian dari mesin birokrasi
pendidikan ditingkat sekolah. Guru dipandang sebagai kepanjangan tangan
birokrasi, karena itu sikap dan tingkah lakunya mesti sepenuhnya tunduk paada
ketentuan-ketentuan birorasi. Manakala persfektip ini mewarnai cara berpikir
birokrasi ditataran atasnya, maka yang terjadi adalah guru diperlakukan ibarat
bawahan atau staf, sementara pertimbangan profesonalnya untuk mengambil pilihan
terbaik dalam menjalankan tugasnya sebagai guru terkalahkan.
Sudut
pandang sistem pendidikan nasional, atau lebih khusus siste persekolahan, akan
melihat guru sebagai sentral dari segala upaya pendidikan dan agen dalam
pembaharuan pendidikan hingga ketataran sekolah. Guru menjadi tumpuan harapan
untuk mewujudkan agenda-agenda pendidikan nasional : peningkatan mutu dan
relevansi, pemerataan dan perluasan kesempatan dan peningkatan efesiensi.
Apabila kinerja sekolah, siswa, dan pendidikan nasional secara keseluruhan
kurang memuaskan, maka guru sering kali menjadi sasaran bagi pihak yang
dianggap paling bertanggung jawab.
Ditempatkan
dalam persfektif kemanusiaan, guru akan
hadir sebagai sosok yang serba muka dan penuh warna. Rentang dan ragam
persoalan tentang guru seperti gaji yang minus, mutasi yang tinggi kedaerah
terbuka dan perilaku yang ditampilkannya sehari-hari pada akhirnya akan kembali
pada akar kemanusiaanya. Sebagai manusia, guru memiliki kebutuhan, pikiran,
harapan, emosi dan kehendak.
2.3 Tanggung jawab guru
2.3 Tanggung jawab guru
Guru memiliki peranan
yang sangat strategis dalam membentuk watak bangsa dan mengembangkan
kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Sejak dulu hingga sekarang,
peranan guru dalam masyarakat Indonesia terutama didaerah-daerah pedesaan masih
memegang peranan yang amat penting sekalipun status sosiala guru dikalangan
masyarakat telah berubah. Paling sedikit ada enam tugas
tanggung jawab guru dalam mengembangankan profesinya yaitu:
1. Guru
bertungas sebagai pengajar
Guru
sebagai pengajar lebih menekankan kepada tugas dalam merencanakan dan
melaksanakan tugas pengajaran. Dalam tugas ini
guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, di samping
menguasai ilmu atau bahan yang diajarkannya.
2. Guru
bertugas sebagai pembimbing
Guru
sebagai pembimbing lebih menekankan tugas memberikan bantuan kepada siswa dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya. Tugas ini merupakan aspek mendidik sebab
tidak hanya berkenaan dengan penyampaian ilmu pengetahuan, melaikan juga
menyangkut pembinaan kepribadian dan pembentukan nilai-nilai para siswa.
3. Guru
bertugas sebagai administrator kelas
Guru
sebagai administrator kelas pada hakikatnya merupakan jalinan antara
ketatalaksanaan bidang pengajaran dan
ketatalaksanaan pada umumnya. Namun demikian, ketatalaksanaan bidang
pengajaran jauh lebih menonjol dan lebih diutamakan pada profesi guru.
4. Guru
bertugas sebagai pengembang kurikulum
Guru
sebagai pengembang kurikulum membawa implikasi bahwa gueu dituntut untuk selalu
mencari gagasan-gagasan baru, penyempurnaan praktik pendidikan, khususnya dalam
peraktik pengajaran. Minsalnya, ia tidak puas dengan cara mengajar yang selama
ini digunakan,kemudian ia mencoba mencari jalan keluar bagaimana usaha
mengatasi kekurangan alat peraga dan buku pengajaran yang diperlukan oleh
siswa. Tanggung jawab guru dalam hal ini ialah berusaha untuk mempertahankan
apa yang sudah ada serta mengadakan penyempurnaan praktik pengajaran agar hasil
belajar siswa dapat ditingkatkan.
5. Guru
bertugas unutk mengembangkan profesi
Guru
sbagai pengembang profesi pada dasarnya ialah tuntutan dan panggilan untuk
selalu mencintai, menghargai, menjaga dan meningkatkan tugas dan tanggung jawab
profesinya. Guru harus sadar bahwa tugas dan tanggung jawabnya tidak bisa
dilaksanakan oleh orang lain keuali dirinya. Guru juga harus menyadari bahwa
yang dianggap baik dan benar saat ini, belum tentu benar pada masa yang akan
datang. Oleh karena itu, guru dituntut untuk selalu meningkatkan pengetahuan,
kemampuan dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas profesinya. Ia harus peka
terhadap perubahan-perubahan yang terrjadi, khususnya dalam bidang pendidikan
dan pengajaran, dan masyarakat pada umumnya. Dunia ilmu pengetahuan tak pernah
berhenti tak pernah berhenti tapi selalu memunulkan hal-hal yang baru.
6. Guru
bertugas untuk membina hubungan dengan masyarakat
Tanggung
jawab dalam membina hubungan dengan masyarakat berarti guru harus dapat
berperan menepatkan sekolah sebagai bagian integral darimasyarakat serta
sekolah sebagai pembaharu masyarakat.
Oleh sebab itu, sebagai bagian dari tugas dan tanggung jawab profesinya.
Guru harus dapat membina hubungan baik dengan masyarakat dalam meningkatkan
pendidikan dan pengajaran disekolah.
jadi keenam
tugas dan tnggung jawab atas merupakan tugas pokok profesi guru.dalam tugas ini
guru di tutut untuk memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan tekhnis
mengajar,di samping mengusai ilmu aau bahan yang di ajarkannya.
Tugas dan
tanggung jawab guru memberi tekanan kepada tugas memberikan bantuan keadaan
siswa dalam memecahkan masalah yang di hadapinya.tanggung jawab mengembangkan
kurikulum membawa implikasi bhawa guru di tuntut untuk selalu mencari gagasan
gagasan baru, penyempurnaan praktik pendidkan ,khususnya dalam prktik
pengajaran.misalnya,ia tidak puas dengan cara mengajar yang selama ini
digunakan, kemudian ia menvari jalan keluar bagaimana usaha mengatasi
kekurangan alat peraga dan buku pelajaran yang di butuhkn oleh siswa. tanggung
jawab guru dalam hal ini adalah berusaha untuk mempertahankan apa yang sudah
ada serta mengadakan penyempurnaan praktik pengajaran agar hasil belajar siswa
dapat di tingkatkan kurikulum sebagai program belajar atau semacam dokumen
belajar yang harus di berikan kepada siswa.pelaksanaan kurikulum tidak lain
adalah pengajaran. kurikulum adalah rencana atau program, sedangkan pengajaran
adalah pelaksanaannya.
Tanggung jawab
mengembangkan profesi pada dasarnya ialah tuntutan dan panggilan untuk selalu
mencintai, menghagai, menjaga, dan meningkatkan tugas serta tanggung jawab profesinya.
Guru harus sadar bahwa tugas dan tanggung jawabnya tidak bisa dilaksanakan oleh
orangg lain, kecuali oleh dirinya. Demikian pula, ia harus sadar bahwa dalam
melaksanakan tugasnya selalu dituntut untuk bersungguh-sungguh, bukan sebagai
pekerjaan sambilan. Guru juga haruus menyadari bahwa yang dianggap baik dan
benar saat ini belum tentu benar pada masa mendatang. Oleh karena itu, guru
dituntut untuk selalu meningkatkan pengetahuan, kemampuan dalam rangka
pelaksaan tugas-tugas profesinya. Ia harus peka terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi. Khususnya dalam bidang pendidikan dan pengajaran serta pada
masyarakaat pada umunnya. dunia ilmu pengetahuan tidak pernah berhenti tapi
selalu muncul hal-hal baru. guru harus dapat mengetahui hal tersebut sehingga
ia harus lebih dahulu mengetahuinya dari pada siswa dan masyrakat pada umumnya.
disinilah letaknya perkembangan profesi yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya. tanggung jawab dalam membina hubungan dengan masyarakat berarti guru
harus dapat berperan menempatkan sekolah sebagai bagan integral dari
masayarakat serta sekolah sebagai pembaharu masyarakat. pendidkan bukan hanya
tanggung jawab guru atau pemerintah, tetapi juga tanggung jawab masyarakat.oleh
karena itu guru di tuntut untuk dapat menumbuhkan partisipsi masyarakat dalam
meningktkan pendidikan dan pengajaran di sekolah. untuk itu,sebagai bagian dari
tugas dan tanggung jawab propesinya, guru harus dapat membina hubungan baik
dalam masyarakat dalam ragka meningkatkan pendidikan dan pengajaran. beberapa
contoh unuk membina hal terebut adalah mengembangkan kegiatan pembelajaran
melalui sumber-sumber yang ada pada masyrakat seperti mengundang tokoh
masyarakat yang di anggap keahliannya memberikan ceramah di hadapan siswa dan
guru mambawa siswa untuk mempelajari sumber-sumber belajar yang ada di
masyarakat, guru mengunjugni orang tua siswa untuk memperoleh informasi keadaan
para siswanya dan lain-lain.
Dalam situasi
sekarang ini tugas dan tanggung jawab guru dalam pengembangan profesi dan
membina hubungan dengan masyarakat tampaknya belum banyak dilakukan oleh guru
hal yang paling menonjol adalah tugas dan tanggung jawab sebagai administrator
kelas. Demikian pula, tugas dan tanggung
jawab sebagai pembimbing masih belum membudaya dikalangan guru. Mereka
beranggapan tugas membimbing adalah tugas pembimbing atau wali kelas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Guru
adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan
murid-murid, baik secara individual maupun klasikal, baik di sekolah maupun
luar sekolah. Profesi guru adalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan
keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas
kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu. Guru yang
profesional yang memiliki kompetensi keguruan berkat pendidikan atau latihan di
lembaga pendidikan guru dalam jangka waktu tertentu.
Kompetensi
guru yang dikatan sebagai modal dalam pengelolaan pendidikan dan pengajaran
banyak macamnya. Secara garis besar dapat di lihat dari dua segi yaitu dari
segi kompetensi pribadi dan dari kompetensi professional. Jadi dapat diartikan
yaitu guru yang memiliki kompetensi keguruan berkat pendidikan dan latihan di
lembaga pendidikan guru dalam jangka waktu tertentu. Tidak hanya itu, guru
profesional adalah guru yang memiliki kecakapan dalam manajemen kelas dalam
rangka proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Udin Syaefudin Sa’ud, Ridwan,, 2010 Pengembangan Profesi Guru. Bandung : ALFABETA.
Sudawan Danim & Khairil, 2011. Profesi Kepribadian. Bandung :ALFABETA.
Ali Mudlofir, 2012. Pendidikan
Professional Konsep, Strategi Dan Aplikasinya Dalam Peningkatan Mutu Pendidik
di Indonesia. Jakarta : PT. Raja Grafindo