Sabtu, 12 Desember 2015

HAKIKAT MEDIA DAN KEDUDUKAN DALAM PEMBELAJARAN

HAKIKAT MEDIA DAN KEDUDUKANNYA DALAM PEMBELAJARAN

DISUSUN
OLEH :

KELOMPOK 2

ANGGOTA                          
1.      RIONA FITRIA       : 1302090079
2.      KARMILA                : 1302090076
3.      ZAMZAMI                : 1302090078
4.      ABDURRAHMAN   : 1302090077
UNIT                                      : V/C
DOSEN                                  : Dr. HAMBALI, M.Pd

logo1


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS ALMUSLIM
2015





KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin Penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri kami sebagai Penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Hakikat Media Dan Kedudukannya Dalam Pembelajaran.”kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing Kami agar dapat menyelesaikan Makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada Pembaca. Walaupun makalah ini memiliki banyak kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.



Bireuen, 28 Oktober 2015


     (KELOMPOK 2)




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................    i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................   ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................   1   
A.    Latar Belakang..................................................................................................................   1   
B.     Rumusan Masalah............................................................................................................   1   
C.     Tujuan..............................................................................................................................   1   
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................    2   
A.      Pengertian Media Pembelajaran.....................................................................................     2
B.       Perkembangan Media Pembelajaran..............................................................................    
C.       Pembelajaran Sebagai Proses Komunikasi....................................................................     4
D.      Kedudukan Media Dalam Proses Pembelajaran ...........................................................     5
BAB III PENUTUP............................................................................................................      7
A.  Kesimpulan......................................................................................................................      7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................              8














BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Saat ini terjadi pergeseran paradigma “pengajaran” menjadi “pembelajaran” yang mempunyai implikasi terhadap proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Yang nantinya kita akan berprofesi sebagai pendidik bukan lagi menjadi tokoh sentral dalam kegiatan belajar, melainkan peserta didik yang menjadi fokus perhatian. Di Sekolah Dasar (SD) peserta didik berada pada masa operasional konkrit, maka untuk mencapai tingkat keefektifan pembelajaran, kita perlu menerapakan asas kekonkritan dalam pembelajaran dengan memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat. Sebagai calon pendidik, diharapkan dapat memilih, mengembangkan, dan menggunakan media dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran di SD.

B.     Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apa hakikat media pembelajaran ?
2.      Bagaimana perkembangan media pembelajaran ?
3.      Bagaimana kedudukan media dalam proses pembelajaran ?

C.    Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk :
1.      Mengetahui pengertian dan hakikat media pembelajaran.
2.      Menjelaskan perkembangan media pembelajaran.
3.      Menjelaskan kedudukan media dalam proses pembelajaran.








BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu media dan pembelajaran. Dengan memahami kedua kata tersebut, maka akan dapat membantu kita dalam memberikan pengertian tentang istilah media pembelajaran.
            Secara etimologi, media berasal dari bahasa latin , merupakan bentuk dari kata “medium” yang berarti “tengah, perantara, atau pengantar ”istilah perantara atau pengantar ini, menurut Bovee (1977), digunakan karena fungsi media sebagai perantara atau pengantar suatu pesan dari si pengirim (sender) kepada si penerima (recevier) pesan. Dari ini berkembanglah beberapa definisi terminologis mengenai media menurut beberapa ahli media dan pendidikan.
The Association communication and Technology (AECH, 1977) menyatakan bahwa media adalah apa saja yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Sementara menurut Suparman (1997), media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan dan informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Selanjutnya McLuhan (Midun,2008) memaknai media sebagai saluran informasi. Media merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu proses komunikasi. Menurut Baarlo dalam Miarso (1984), proses komunikasi melibatkan paling kurang tiga kompenen utama, yaitu pengirim atau sumber pesan (source), perantara (media), dan penerima (receiver).
            Dari beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa media memiliki peran yang sangat penting, yaitu suatu sarana atau perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam suatu proses komunikasi antara komunikator dan komunikan.
            Kata pembelajaran merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu “instruction”. Instruction diartikan sebagai proses interaktif antara guru dan siswa yang berlangsung secara dinamis. Ini berbeda dengan istilah “teaching” yang berarti mengajar. Teaching memiliki konotasi proses belajar dan mengajar yang berlangsung satu arah dari guru ke siswa. Dalam hal ini, hanya guru yang berperan aktif mengajar, sedangkan siswa bersifat pasif. Penggunaan istilah pembelajaran sebagai pengganti istilah lama “proses belajar mengajar (PMB)” tidak hanya sekedar merubah istilah melainkan merubah peran guru dalam proses pembelajaran. Tugas guru dalam proses pembelajaran disamping menyampaikan informasi  juga bertugas mendiagnosa kesulitan belajar siswa, menyeleksi materi ajar, menstimulasi kegiatan belajar, memberikan bimbingan belajar, mengembangkan dan menggunakan strategi dan metode. Selain itu guru juga mengembangkan dan menggunakan berbagai jenis media dan sumber belajar, dan memberi motivasi agar siswa mau belajar.
            Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik. Media pembelajaran berperan untuk menyampaikan pesan-pesan pembelajaran. Setelah memahami pengertian kata “media” dan “pembelajaran” secara terpisah, maka dengan menggabungkan kedua istilah tersebut pengertian “media pembelajaran” dengan mudah dapat dipahami dengan mudah, yaitu apa saja yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran. Secara terminilogis, ada berbagai definisi yang diberikan tentang media pembelajaran. Gagne (1970) mendefinisikan bahwa media adalah berbagai komponen pada lingkungan belajar yang membantu pembelajar untuk belajar. Briggs (1977) mendefinisikan media sebagai sarana fisik yang digunakan untuk mengirim pesan kepada peserta didik sehingga merangsang mereka untuk belajar. Pendapat Schramm tentang media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
            Media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya bisa berupa perangkat keras (Hardware), seperti komputer, televisi, projektor, dan perangkat lunak (software) yang digunakan pada perangkat keras itu. Dalam hal ini, pendidik juga bisa termasuk salah satu bentuk media pembelajaran sehingga menjadi kajian strategi penyampaian pembelajaran.
            Jadi media pembelajaran tidak hanya berupa benda mati, tetapi juga benda hidup, seperti manusia. Sebagai benda hidup,  media dapat juga merupakan pesan yang dapat dipelajari. Berdasarkan pengertian di atas, media pembelajaran dapat dipahami sebagai “segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
           


Adapun ciri-ciri umum media pembelajaran yaitu :
1.      Media pembelajran memiliki pengertian fisik yang dikenal sebagai hardward (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat diliht, didengar, atau diraba dengan panca indra.
2.      Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin di sampaikan kepada siswa.
3.      Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
4.      Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
5.      Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
6.      Mendia pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya : radio, televisi), kelompok besar dan kecil (misalnya : film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya : modul, komputer, radio tape/kaset, video recorder).

B.     Perkembangan Media Pembelajaran
Pada mulanya media hanya di anggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio visual, sehingga selain sebagai alat bantu, media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak saat itu, alat audio visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu pengajar saja,  melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau media. Teori ini sangat penting dalam penggunaan media untuk kegiatan program pembelajaran.

C.    Pembelajaran Sebagai Proses Komunikasi
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Kaitannya adalah belajar membutuhkan interaksi, hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, artinya di dalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan).
            Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran (media) dalam komunikasi tersebut. Kerena pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka media termasuk ke dalam media pembelajaran. Pesan yang akan di komunikasikan adalah isi ajaran atau didikan yang ada dalam kurikulum. Pesan berupa isi ajaran dan didikan yang ada di kurikulum dituangkan oleh guru ke dalam simol-simbol komunikasi baik simbol verbal (lisan atau tulisan) maupun simbol non-verbal . Proses penuangan pesan ke dalam simbol-simbol komunikasi disebut encoding. Selanjutnya penerima pesan menafsirkan simbol-simbol komunikasi tersebut sehingga di peroleh pesan. Proses penafsiran simbol-simbol komunikasi yang mengandung pesan disebut decoding.

D.    Kedudukan Media Dalam Proses Pembelajaran
Pada umumnya kedudukan media pembelajaran berfungsi sebagai alat perantara atau alat pengatur pesan dalam kegiatan pembelajaran yaitu memberikan stimulus kepada siswa agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru, dari konsep-konsep yang masih abstrak menjadi gmbaran yang konkrit. Sikap dan perilaku seseorang juga akan mengalami perubahan setelah mereka mendapatkan pengetahuan dan pengalan baru.
1.      Kedudukan Media Pembelajaran Berdasarkan Karakteristiknya
Setiap jenis media memiliki karakteristik masing-masing dan menampilkan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses belajar peserta didik. Agar peran media belajar tersebut menunjukkan pada suatu jenis media tertentu, maka pada media-media belajar itu perlu diklasifikasikan menurut satu metode tertentu sesuai dengan karakteristik dan fungsinya terhadap pembelajaran.
2.      Kedududkan Media Pembelajaran di Dunia Pendidikan
Kedududkan media dalam dunia pendidikan tidak hanya sekedar alat bantu guru , melainkan sebagai pembawa informasi atau pesan pembelajaran guru sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan demikian eorang guru dapat memuusatkan tugasnya pada aspek-aspek lain seperti pada kegiatan bimbingan dan penyuluhan individual dalam kegiatan pembelajaran.

3.      Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran
System adalah suatu totalitas yang terdiri dari sejumlah komponen atau bagian yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Pembelajaran dikatakan sebuah system karena didalamnya mengandung komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
4.      Kedudukan Media Pembelajaran dalam Proses Belajar-Mengajar
Dalam proses belajar-mengajar media pembelajaran memiliki kedudukan diantaranya adalah :
a.       Alat untuk memperjelas bahan pengajaran pada saat pengajar menyampaikan pelajaran
b.      Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh siswa dalam proses belajar dan pengajar bisa menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau stimulsi belajar siswa
c.       Sumber belajar bagi siswa
d.      Alat untuk mempertinggi proses interaksi guru siswa, dan interaksi siswa dengan lingkungan sehingga memepertinggi kualitas proses belajar-mengajar.














BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Media dalam proses pembelajaran merujuk pada perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan sehingga terdorong serta terlibat dalam pembelajaran.
Proses pembelajaran pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran.
Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran. System adalah sustu totalitas yang terdiri dari sejumlah komponen atau bagian yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Pembelajaran dikatakan sebuah system karena didalamnya mengandung komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.




















DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Sadiman, Arief S. (dkk), (2012). Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Depok : Rajawali Pers.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar